Senin 09 Feb 2015 08:19 WIB

Ukhuwah

ustaz yusuf mansur
Foto: damanhurizuhri/republika
ustaz yusuf mansur

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Yusuf Mansur

Salman dan Kalam (bukan nama sebenarnya) membuka sebuah toko. Alhamdulillah, selama bertahun-tahun tokonya mengalami kemajuan.

Namun, saat tahun di mana cerita ini saya dapatkan, toko Salman dan Kalam, cenderung bakal tutup. Penyebabnya karena pendapatan tokonya mengalami penurunan yang sangat drastis.

Apakah hal ini disebabkan karena banyaknya kompetitor (pesaing)? Atau karena SDM-nya yang mengelola toko tersebut tidak mumpuni? Atau karena barang-barangnya sekarang jelek-jelek?

Apakah karena harganya yang mahal? Atau karena sekarang banyak toko-toko baru yang dibangun dan mendekati pemukiman masyarakat?

Kalau dulu pasar, mal-mal dan swalayan nggak banyak. Sekarang ini, pasar, mal, swalayan, dan took-toko begitu banyak, maka bisa jadi semua asumsi di atas ada benarnya.

Tetapi tunggu dulu. Tidakkah penyebab yang satu ini juga sangat perlu dilihat? Bila benar, maka kudu dibenahi. Lalu lihat lagi, ada pengaruhnya nggak? Berubah normal lagi nggak? Berubah bagus lagi nggak? Apakah satu hal itu? Ternyata, hubungan Salman dan Kalam  mulai kurang baik.

Hal itu sudah berlangsung lebih satu tahun. Bahkan, keduanya sudah mulai tidak bertegur sapa. Mereka yang semula berkongsi sangat baik, namun silaturahim antarkeduanyan kurang bagus. Bahkan sangat jelek.

Mereka berdua bahkan sudah sampai tahap mengajak keluarga untuk ikut saling membenci. Secara dunia, yakni, secara bisnis, tentu ada pengaruhnya dari hubungan yang buruk itu. Salah satunya, mereka nggak lagi mengurus toko itu secara bersama-sama.

Akhirnya bisa ditebak, tokonya ya merosot. Andai silaturahim cakep, mereka tentu bisa ngeteh bareng, ngopi bareng, dan memikirkan solusinya agar toko mereka tambah maju.

Atau bahkan membuka peluang bisnis yang baru. Secara rezeki, Allah SWT Maha Luas rezeki yang diberikan kepada makhluk-Nya.

Karena itulah, Rasulullah ngingetin banget. Allah SWT juga mengingatkan, jaga persatuan. Jaga ukhuwah. Jaga pertemanan. Jaga persahabatan. Jaga persaudaraan.

Apalagi se-agama, sebangsa, se-Tanah Air, se-negara. Wong silaturahim saja perlu dijaga kok oleh masing-masing individu, bangsa, dan negara, sedunia. Bukan hanya antar-pribadi Salman dan Kalam.

Oleh karena itu, mari kita jaga ukhuwah, persatuan, dan silaturahim, agar Allah SWT senantiasa memberi keberkahan pada kita, dan bangsa ini. Insya Allah, salah satu kebaikan silaturahim adalah bertambahnya umur dan rezeki.

Nah, sekarang kita lihat diri kita, bangsa, keluarga, pertemanan dan persaudaraan kita. Tentu yang banyak tampak adalah pertikaian demi pertikaian, perselisihan dan perselisihan, keributan, ketidakharmonisan, dan permusuhan. Sebagiannya, sudah menjelma menjadi peperangan di beberapa bagian bumi Allah.

Akan halnya negeri kita ini, semoga Allah senantiasa memberikan kebaikan. Salah satunya, jaga silaturahim, jaga ukhuwah, jaga persaudaraan, jaga persatuan, agar Allah SWT tidak mencabut keberkahan dari negeri yang kita cintai ini. Amiin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement