Senin 09 Feb 2015 08:38 WIB
Skandal Berlinale

Kemenpar: Penyelidikan Skandal Berlinale tak Berhenti di Pencopotan

Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Sya
Foto: ist/dsp
Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Sya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mencopot Armein Firmansyah dari jabatan Direktur Pengembangan Industri Perfilman. Armein dicopot sejak Jumt (7/2) kemarin.

Apa alasan Menpar langsung mencopot jabatan Armein?

Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata, Ahman Sya mengatakan pencopotan Armein diawali dengan keputusan pembatalan keberangkatan delegasi Indonesia mengikuti ajang Berlinale Film Festival 2015.

Setelah itu, ketika dilakukan audit oleh Inspektorat Jenderal, ternyata diketahui Armein Firmansyah melakukan kesalahan etika profesi. Yakni memberi izin pihak ketiga, event organizer memberikan dana awal untuk menyewa booth dan pembelian tiket 10 orang delegasi.

"Sedangkan dalam peraturan hal itu tidak boleh, tidak boleh kegiatan pemerintah dibiayai oleh pihak ketiga yakni Event Organizer untuk membiayai awal penyewaan booth dan pembelian tiket pesawat dan lain-lain," kata Ahman Sya saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, 

Pencopotan sendiri, kata Ahman Sya, dilakukan dengan mengikuti prosedur yang berlaku. Diawali meminta keterangan dari yang bersangkutan secara menyeluruh. Kemudian data-data itu dikumpulkan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk kemudian memberi usulan pada Menteri Pariwisata.

"Hingga akhirnya bapak Menteri mengambil keputusan. Dan yang bersangkutan juga sudah menerima," kata dia.

"Pencopotan jabatan Pak Armein karena ada kesalahan prosedur itu, maka konsekuensinya adalah yang bersangkutan dicopot dari jabatanya," jelas Ahman.

Ahman memastikan bahwa audit tidak akan berhenti sampai disini. Inspektorat akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

"Akan ada audit lanjutan, itu adalah konsekuensi logis," paparnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement