Senin 09 Feb 2015 13:02 WIB
mobnas

Ini Beberapa 'Mobnas' yang Pernah Diproduksi Anak Bangsa (Bagian 1)

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail melakukan test ride mobil listrik saat melintas di jalan Jatimulya, Depok, Jawa Barat, Jum'at (13/7). Mobil listrik ciptaan warga Depok Dasep Ahmadi tersebut di produksi oleh PT. Sarimas Ahmadi Pratama di jalan Jatimulya No
Foto: Antara
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail melakukan test ride mobil listrik saat melintas di jalan Jatimulya, Depok, Jawa Barat, Jum'at (13/7). Mobil listrik ciptaan warga Depok Dasep Ahmadi tersebut di produksi oleh PT. Sarimas Ahmadi Pratama di jalan Jatimulya No

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Mobil nasional (mobnas) memasuki babak baru di Tanah Air. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara perusahaan mobil Malaysia, Proton, dan perusahaan otomotif Indonesia, PT Adi perkasa Citra Lestari (ACL), di Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2).

Sebelum adanya nota kesepahaman antara Proton Maayasia dengan PT ACL sebenarnya embrio mobil nasional sudah sempat bermunculan di Indonesia. Namun hingga kini mobil mobil itu tak kunjung diproduksi secara massal. Inilah beberapa mobil yang sempat dibuat oleh anak bangsa.

1. Mobil Microbus Listrik Hevina

Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI sempat membuat Microbus. Kendaraan ini mampu mengangkut 15 penumpang. Kendaraan listrik ini dirancang untuk penggunaan dalam kota dengan kondisi lalu lintas yang macet. Microbus yang dibekali baterai berjenis Lithium (LifeP04) ini bisa mencapai kecepatan maksimum 100 km/jam.

2. Mobil Micro Viar

Anda tentu pernah mendengar pabrikan lokal yang meluncurkan sepeda motor pengangkut barang, yaitu Viar. Ternyata pabrikan ini pernah meluncurkan kendaraan purwarupa yang begitu mirip dengan VW Safari. Mobil yang disebut Micro Viar ini bermesin 300 cc (270 cc) 4-langkah 1-silinder bertenaga 14,5 kW dan torsi 20 Nm pada 5.000 rpm.

3. Mobil Ahmadi

Nama kendaraan listrik ini sama dengan penciptanya, Dasep Ahmadi. Beberapa tahun lalu Mobil Ahmadi begitu populer dan menghidupkan semangat masyarakat untuk kembali melihat mobil nasional.

Mobil Ahmadi sendiri tak bisa lepas dari tokoh yang mempopulerkan yaitu mantan Menteri BUMN dan raja media, Dahlan Iskan. Namun kini proyek mobil listrik tak lagi terdengar di permukaan

4. Mobil Moko

Gubenur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, mencetuskan kendaraan niaga bernama Moko atau mobil toko. Kendaraan niaga ini berkapasitas 650 cc. Sayangnya kini produksinya terhenti bahkan bisa disebut terbengkalai

5. Mobil Boneo

Kendaraan purwarupa ini terdiri dari dua jenis yaitu city car dan kendaraan niaga yang dibuat oleh PT Boneo Daya Utama.

 

6. Mobil Marlip

Mobil listrik ini memiliki nama lucu karena singkatan dari Marmut Listrik LIPI. Satu hal yang luar biasa, ternyata Marlip telah digunakan baik di rumah sakit, instansi pemerintah dan perayaan 50 tahun Konferensi Asia Afrika.

7. Mobil Wakaba

Mobil Wakaba merupakan singkatan dari Wahana Karya Bangsa. Lahir dari tangan dingin tiga orang peneliti dan 12 mahasiswa Pasundan, kendaraan ini dbekali 500 cc dan memiliki kecepatan di bawah rata-rata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement