REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Libanon David Hale mengatakan senjata dan amunisi senilai 25 juta dolar AS telah tiba di Beirut, Ahad (8/2).
Senjata ini merupakan bantuan AS untuk tentara Libanon melawan ISIS di perbatasan Suriah. Hale mengatakan senjata yang dikirimkan berjumlah lebih dari 70 pucuk senjata.
Mereka mengirimkan senjata jenis M198 Howitzer dan lebih dari 26 juta butir amunisi. Selain itu, AS juga memberikan bantuan artileri berbagai bentuk dan ukuran, termasuk artileri berat.
Serah terima bantuan persenjataan ini dilakukan pada Ahad di pelabuhan Beirut oleh pejabat AS kepada pejabat Libanon. "Kami sangat bangga dengan dikirimnya persenjataan lengkap yang terbaik di pasaran," ujar Hale.
Perlengkapan senjata ini diyakini Hale dapat membantu pasukan dalam pertempuran melawan ISIS di perbatasan Suriah. Saat ini Libanon telah menjadi negara asing terbesar kelima penerima bantuan militer dari AS.
Tahun lalu, Libanon mendapatkan bantuan senjata senilai 100 juta dolar AS. Selama delapan tahun terakhir mereka menerima bantuan lebih dari satu miliar dolar AS.
Ini adalah bantuan dari perjanjian terbaru yang diberikan pada Libanon. Perjanjian ditandatangani pad November lalu antara Prancis dan Arab Saudi.
Perjanjian tersebut adalah bentuk kesepakatan Prancis untuk memberikan bantuan senjata senilai tiga miliar dolar AS yang akan dibayar Arab Saudi. Pengiriman pertama senjata dari Prancis akan tiba pada April. Hale memastikan Libanon akan terus mendapatkan bantuan hingga pekerjaannya selesai dilakukan.