Senin 09 Feb 2015 16:14 WIB

Harga Minyak Masih Terus Naik di Perdagangan Asia

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Harga minyak naik lebih lanjut di perdagangan Asia pada Senin (9/2). Para dealer menyambut tanda-tanda penurunan produksi minyak mentah di Amerika Utara, sementara laporan pekerjaan AS yang kuat juga memberikan dukungan, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 36 sen menjadi 52,05 dolar AS, sementara minyak mentah Brent untuk Maret naik 10 sen menjadi 57,90 dolar AS dalam perdagangan sore.

Minggu lalu melihat WTI melonjak tujuh persen dan Brent bertambah 9,4 persen, keuntungan mingguan terbaik sejak Februari 2011.

Nicholas Teo, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan kenaikan itu didorong oleh pengaruh sisi penawaran di Amerika Serikat.

Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan jasa minyak AS Baker Hughes Inc. yang dirilis pada Jumat (6/2) menunjukkan jumlah rig pengeboran minyak di Amerika Serikat turun 83 rig menjadi 1.140 rig pada pekan yang berakhir 6 Februari. Penurunan ini menyusul pengurangan 94 rig di minggu sebelumnya.

Bloomberg News melaporkan bahwa jumlah rig berdiri di tingkat terendah sejak Desember 2011.

Penurunan, ditambah dengan pengumuman pengurang mendalam belanja modal perusahaan-perusahaan minyak utama termasuk BP dan BG Group, menunjukkan akan terjadi persediaan yang lebih ketat di masa mendatang.

Harga minyak telah jatuh sekitar 50 persen dari puncak mereka pada Juni, sebagian besar karena lonjakan cadangan global yang didorong oleh menguatnya produksi minyak serpih (shale oil) di Amerika Serikat.

Teo mengatakan laporan pekerjaan yang secara tak terduga lebih kuat dari perkiraan, juga mendukung harga minyak karena itu berarti permintaan kuat lebih kuat.

Departemen Tenaga Kerja pada Jumat melaporkan bahwa ekonomi terbesar di dunia itu menambahkan 257.000 pekerjaan pada Januari dan merevisi naik pertumbuhan yang sudah sehat dalam dua bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran naik tipis menjadi 5,7 persen dari 5,6 persen, tetapi itu sebagian karena lebih banyak orang yang aktif mencari pekerjaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement