Senin 09 Feb 2015 17:12 WIB

Tolak Mobnas Produk Proton, Walikota Solo Sindir Jokowi

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Bayu Hermawan
Walikota Solo, FX Hadirudyatmo.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Walikota Solo, FX Hadirudyatmo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Walikota Solo, Jateng, Hadi Rudyatmo, 'mbalelo' soal Mobil Nasional (Mobnas). Rudy, panggilan akrabnya, menolak keras langkah penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) program Mobnas antara PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dengan perusahaan mobil Malasia, Proton.

Program yang penandatangan antara bos ACL, mantan Kepala BIN (Badan Inteljen Negara), AM Hendropriyono dengan mantan PM Malaysia, Mahathir Mohammad, disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, kata Rudy, tidak berpihak pada produk dalam negeri.

''Saya menolak keras. Esemka lebih unggul kok. Tinggal ditingkatkan saja, ditingkatkan permodalannya. Bisa saja kan diambil BUMN dan didorong ke sana. Kita kan nggak punya modal. Dan, itu sudah diproduksi, hanya produksinya itu belum masuk e-katalog,'' kata Rudy di Gedung DPRD Kota Solo, Senin (9/2).

Ketua DPC PDIP Kota Solo itu melanjutkan, berhubung produk Mobnas Esemka belum masuk e-katalog hingga saat ini Pemkot Solo belum bisa membeli. Ia menegaskan setelah Esemka sudah masuk e-katalog, maka Bupati, Walikota, dan kepala-kepala dinas pasti akan membeli.

"Makanya, saya menolak keras kalau kerjasama dengan Proton,'' tegasnya.

Menurutnya jika alasan kerjasama dengan Proton untuk transfer pengetahuan, seharusnya kerjasama tidak dilakukan dengan Proton. Tetapi, dengan negara yang lebih maju dalam industri otomatif.

''Kalau mau transfer knowledge bukan dengan Proton. Tidak ada benang merahnya. Dengan Jerman, Amerika, Jepang, transfer knowledge-nya jelas. Lha kok yang dipilih Malasyia,'' ujarnya sinis.

Rudy pun mengaku tak menyangka dengan langkah Jokowi yang tiba-tiba menggandeng Proton. Dalam waktu dekat, Rudy akan segera menemui Jokowi agar MoU itu ditinjau ulang.

''Ya kaget saya, wong saya yang meng-inisiasi mobil Esemka, yang nyetir sendiri ke sana (Jakarta). Kalau alasannya yang MoU swasta, mestinya Presiden tidak di situ. Kalau ditepis swasta, silakan. Namun, Presiden semestinya tidak terlibat. Katanya cinta produk dalam negeri,'' ujarnya menyindir mantan atasan ketika menjabat walikota Solo.

Sekedar mengingatkan saja, semasa Jokowi masih menjabat Walikota Solo, Rudy bersama Jokowi giat mempromosikan Esemka sebagai karya anak bangsa. Bahkan, Jokowi waktu itu menolak dibelikan mobil dinas baru dan lebih memilih Esemka. Mobil Toyota Camry jarang dipakai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement