REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGO--PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Paiton belum dapat memastikan upaya mengembalikan ke alam bebas seekor hiu paus yang terperangkap di saluran air atau kanal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
PT. PJB selaku penanggungjawab Unit Pembangkitan (UP) Paiton sudah rapat koordinasi mengenai upaya tersebut. Staf Officer Humas dan CSR PLTU Paiton Akhirul Anam mengatakan salah satu opsinya dengan bantuan TNI. "Karena objek vital nasional jadi mohon maaf ditutup," kata Akhirul, Senin (9/2).
Salah satu objek vital nasional yang terletak di Jl. Raya Surabaya – Situbondo km 142 Paiton, Probolinggo tersebut tidak dapat dimasuki awak media. Akhirul mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan meminta objek vital nasional tersebut tetap steril. PLTU Paiton masih merencanakan peralatan yang akan digunakan untuk mengevakuasi hiu paus itu, seperti menggunakan jaring dan crane.
Hiu paus di merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia, sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 tahun 2013 mengenai Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus.
Selain hiu paus, jenis hiu lain yang juga dilindungi secara terbatas adalah hiu martil (Sphyrna lewini, S mokarran, dan S zygaena), hiu sentani (Pritis microdon), hiu koboi (Carcharhinus longimanus), juga hiu tikus (Alopias superciliosus dan A pelagicus).
Akhirul mengatakan PLTU Paitun terus membahas rencana penyelamatan agar satwa maupun tim penyelamat dapat berjalan dengan baik mengingat derasnya arus di kanal PLTU Paiton. Akhirul memastikan terjebaknya hiu paus ini di area PLTU Paiton tidak menganggu kegiatan operasional. “Semua operasional di PLTU Paiton masih berjalan normal, juga tidak mengganggu distribusi listrik,” katanya
Laut Jawa atau di perairan utara Probolinggo itu dikenal sebagai kawasan sebaran hiu paus, yang bergerak dari kawasan Indonesia timur yang lebih hangat menuju ke barat atau wilayah Surabaya. Hiu paus sepanjang sekitar 6 meter ini diperkirakan terperangkap di kanal sejak 2 Februari lalu, yang diduga sedang dalam perjalanan mencari makanan.