REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana penurunan harga solar pada 15 Februari 2015 mendatang, masih butuh pembahasannya lebih lanjut. Plt Direktur Pembinaan Hilir Minyak dan Gas, Ditjen Migas, Muhammad Riswi menjelaskan, kemungkinan penurunan solar pasti ada. Namun kepastiannya memang masih butuh penilaian lebih jauh.
"Jawabannya secara hukum, tiap akhir bulan ada harga baru. Naik atau turun belum tahu. Kita tidak tahu harga minyak sampai akhir bulan ini," jelas Riswi.
Dia menambahkan, dengan saat ini harga minyak dunia 46 dolar AS. Maka memang ada kemungkinan penurunan harga BBM. "Kalau turun jadi 30 dolar, kata menkeu berbahaya juga bagi fiskal. Kalau bensin naik 80-90 mau ga mau pemerintah harus mensubsidi. Kalau harga bensin menyentuh 9500 kita pasti akan subsidi. Maka sekarang akan kita tetapkan terus sampai harga berapa," ujar Riswi.