REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pada Senin kemarin, Daarul Quran Indonesia di Gaza menjadi pembicara diskusi tentang kapal bantuan Mavi Marmara. Diskusi itu dihadiri mahasiswi Gaza, Palestina.
"Alhamdulillah, lancar. Mereka sangat antusias dan banyak pertanyaan diajukan," kata Abdillah Onim, Relawan Indonesia di Gaza, dalam pesan singkat kepada ROL, Kamis (9/2).
Para mahasiswi, kata Onim, juga bertanya mengapa Indonesia dengan jumlah Muslim terbesar di dunia tidak menerapkan hukum Islam. "Mereka bangga karena umat islam dan rakyat Indonesia selalu berada bersama rakyat Palestina," kata dia.
"Dan sdalah satu pertanyaan lain adalah kenapa Abdillah Onim menikah dengan muslimah Gaza?," kata Onim.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement