REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Akibat terus menerus diguyur hujan membuat volume sungai meluap. Salah satunya sungai Cisadane. Akibat derasnya Sungai Cisadane, sebagian rumah warga ambruk akibat terseret derasnya air.
Salah satu pemilik rumah, Heri Suryana (47 tahun), warga RT 02 RW 06, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, terpaksa memboyong keluargannya mengungsi ke Gedung Olah Raga (GOR) lantaran khawatir akan terjadi longsor susulan.
Saat ditemui Republika Senin (9/2) malam, Heri menuturkan, kejadian berawal ketika sanak keluarganya tengah asik berkumpul untuk menyantap hidangan bersama.
Namun, tiba-tiba terdengar suara retakan tembok. Tak lama kemudian, bagian belakang rumahnya yakni dapur dan kamar mandi ambruk sebagian terseret arus.
Beruntung atas kejadian itu, tidak ada sanak keluarga yang sedang beraktifitas. Meski demikian ia mengaku keluarganya shock dan khawatir akan terjadi ambruk susulan.
"Pondasi bangunan ada di tepi sungai jadi terseret, ambruknya rumah saya membuat dua rumah di sampingnya ikut rusak namun tidak parah,"ujarnya.
Peristiwa itu menjadi bahan introspeksi warga yang bermukim di sekitaran bantaran sungai. Saat ini, ratusan rumah warga di Kota Bogor yang bangunannya berdiri di tebing sungai dan di tepi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pasalnya, bila di musim penghujan pemukiman yang bersentuhan langsung dengan sungai itu sangat berpotensi terjadi longsor.