REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo membantah kabar yang menyebutkan perjanjian antara perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings BHD dengan perusahaan swasta asal Indonesia, PT Adiperkasa Citra Lestari untuk pengembangan mobil nasional.
Ia menegaskan perjanjian tersebut adalah murni perjanjian antara dua perusahaan. Bahkan, ia sempat mengatakan Esemka adalah mobil nasinal.
Namun, hal tersebut bertolak belakang dengan pernyataan resmi dari Proton. Dikutip dari situs resmi proton, www.corporate.proton.com disebutkan penandatanganan tersebut untuk pengembangan mobil nasional indonesia.
PROTON Holdings Berhad ("PROTON") today announced the signing of a Memorandum of Understanding (MoU) with PT. Adiperkasa Citra Lestari ("PT ACL") to establish cooperation ties between Malaysia and Indonesia ("Parties") in relation to the development and manufacturing of Indonesia National Car.
Tak hanya itu, PM Malaysia, Najib Tun Razak pun menegaskan penandatanganan tersebut untuk keperluan mobil nasional Indonesia atau dalam bahasa Melayu Malaysia disebut sebagai kereta kebangsaan Indonesia.
Lewat akun twitter pribadinya, @NajibRazak ia menuliskan
Menyaksikan penandatangan MoU utk membangunkan kereta kebangsaan Indonesia dengan Pres @joko_do2 dan Tun Mahathir smlm
Hal itu pun kembali diperkuat dengan spanduk yang membentang ketika perjanjian itu dilakukan. Pengamat Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menunjukkan foto spanduk tersebut.
Lha tulisan di spanduk ini bilang "Indonesia National Car" bahasa Melayunya "kereta kebangsaan Indonesia"
Dalam spanduk yang menjadi latar penandatanganan tersebut tertulis:
Mou signing ceremony for the development & manufacturing of Indonesia National Car