REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP, Tbk mencatatkan perolehan jumlah dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 72,8 triliun per 31 Desember 2014. DPK mencatat pertumbuhan sebesar 6 persen dibanding 2013 sebesar Rp 68,9 triliun.
Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan total ekuitas tumbuh sebesar 11 persen menjadi Rp 14,9 triliun pada 2014 dari Rp 13,4 triliun pada 2013.
Dia menjelaskan pertumbuhan giro dan tabungan terhadap dana pihak ketiga atau current account and saving (CASA) turun sebesar 4,2 persen menjadi 34,7 persen pada 2014 dari 38,9 persen pada 2013. Rasio kredit terhadap perolehan dana pihak ketiga atau loan to deposits ratio (LDR) tercatat naik sebesar 1,1 persen (yoy) menjadi 93,6 persen pada 2014 dari 92,5 persen pada 2013.
"Total aset perusahaan per 31 Desember 2014 tumbuh 6 persen (yoy) menjadi Rp 103,1 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 97,5 triliun," jelasnya, Senin (9/2).
Parwati mengatakan, kondisi perekonomian yang penuh tantangan di tahun 2014 masih memberikan peluang perusahaan untuk tetap tumbuh. Naiknya suku bunga serta tekanan inflasi sebagai dampak dari kenaikan harga BBM serta pelemahan nilai tukar rupiah membuat pertumbuhan di 2014 lebih lamban, tetapi kami tetap optimis bahwa industri perbankan Indonesia memiliki potensi yang lebih baik di tahun 2015.