REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hampir 60 persen dari 137 lampu lalu lintas (traffic light) yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat telah berusia uzur (tua). Hal tersebut diperkuat dengan matinya beberapa titik lampu lalu lintas diantaranya di Jalan Inggit Garnasih-Moh Toha, perempatan Jalan Cibadak-Astanaanyar, perempatan Jalan Riau-Aceh, perempatan Jalan Riau-Banda dan Jalan Trunojoyo.
Akibatnya, arus kendaraan di beberapa titik lampu merah tersebut ini pun terlihat semrawut terutama di saat jam sibuk.
Kasie Manajemen dan Rekayasa Lalulintas Dishub Kota Bandung Yudhiana menuturkan setelah ada laporan tersebut, pihaknya langsung menindaklanjutinya. "Segera kita sudah mengirim petugas untuk memperbaiki lampu lalu lintas yang mati di perempatan Jalan Inggit Garnasih-Moh Toha, perempatan Jalan Cibadak-Astanaanyar sudah dibenerin," ujarnya di Bandung, Selasa (10/2).
Sementara untuk lampu lalu lintas sisanya akan diperbaiki secara bertahap. Khususnya, untuk lampu lalu lintas yang rusak akibat pengerjaan kontraktor trotoar dan gorong-gorong. "Sekarang dalam proses lelang, sudah penyusunan dokumen. Akhir Maret kalau sudah selesai (lelang), langsung diperbaiki," ujar kata dia.
Yudhi mengungkapkan di luar matinya lampu lalu lintas karena pengerjaan kontraktor, juga dikarenakan sudah tuanya usia lampu lalu lintas di Kota Bandung. Pasalnya, sebagian lampu lalu lintas telah digunakan sejak tahun 1996.
Padahal menurut Yudhi, idealnya lampu lalu lintas digunakan berkisar 5-10 tahun. "Terutama bagian control boks yang sudah termakan usia, banyak yang sudah tidak tersambung lagi dengan control center," ujarnya.
Meskipun begitu, Yudhi mengatakan pihaknya telah rutin melakukan perawatan berkala terhadap lampu lalu lintas yang ada di Kota Bandung. Selain itu, penggantian juga telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2012 lalu.
"Lihat dari bentuk catnya saja mana yang baru dan yang lama, yang barunya seperti di sepanjang Soekarno-Hatta, Jalan Dago, Cipaganti, Cihampelas, Asia Afrika, Merdeka, Riau, Laswi yang Ahmad Yani," ujarnya.