REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jenazah kopilot pesawat Air Asia QZ 8501, Remi Plesel (46) teridentifikasi. Identitas pria berkewarganegaraan Prancis itu diketahui berdasarkan metode primer pencocokan data gigi.
Ketua tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur Kombes Pol dr Budiyono menyampaikan, selain kecocokan data gigi, identitas Remi juga diketahui dari kesesuaian data medis-antropologis, yakni usia, tinggi badan dan jenis kelamin.
"Selain itu, juga didukung oleh properti, yakni seragam yang masih digunakan, yang menunjukan posisinya sebagai kopilot," ujar Budiyono di Mapolda Jawa Timur, Selasa (10/2).
Khusus untuk jenazah Remi, Budiyono menjelaskan, tak hanya diidentifikasi, jasad korban juga diautopsi. "Kita lakukan toxicology, pemeriksaan narkoba dan lain-lain. Kita periksa lambung, liver dan lainnya. Hasilnya nanti kita serahkan ke penyidik, termasuk KNKT," ujar dia.
Menurut Budiyono, autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Hasil autopsi, menurut dia, juga akan dijadikan dasar penyimpulan atas penyebab kematian seluruh korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501.