Selasa 10 Feb 2015 19:33 WIB

Lebih Dari 13 Ribu Warga Cipinang Butuh Bantuan

Rep: CR02 / Red: Ilham
Petugas kepolisian menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir di Petogogan, Jakarta Selatan, Selasa (10/2).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas kepolisian menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir di Petogogan, Jakarta Selatan, Selasa (10/2).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA TIMUR -- Hampir seluruh rumah di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur terendam banjir sejak Senin (9/2), kemarin. Warga mengatakan ketinggian air mencapai 1,2 meter pada Senin lalu. Meski sudah mulai sedikit surut, warga belum bisa menempati rumahnya.

Ketua Posko Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Minggu Sunaryo mengatakan, mereka telah mengevakuasi 13.982 jiwa korban banjir di Cipinang Melayu. Mereka menempatkan para pengungsi di Masjid Raya Universitas Borobudur. 

"Karena banjir sudah mulai surut, mereka kembali ke rumah masing-masing. Tapi sebagian masih bertahan di dalam masjid," kata Sunaryo kepada Republika, Selasa (10/2).

Sunaryo menjelaskan, jumlah pengungsi tersebut berasal dari 8 RW. Hingga saat ini, pihaknya juga masih bersiaga bila terjadi banjir kembali mengingat kondisi cuaca yang masih belum menentu. 

Di Masjid Rayaj telah tersedia posko kesehatan, evakuasi, dan komunikasi serta dapur umum. Namun, warga masih merasa membutuhkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan. 

Rahmad (40), warga RT 007/04, Kelurahan Cipinang Melayu mengatakan, seluruh pengungsi di wilayah Cipinang Melayu masih membutuhkan bantuan berupa logistik, obat-obatan, dan juga selimut. Jatah makan yang diberikan hanya tiga nasi bungkus untuk satu KK. Itu berarti hanya suami, istri, dan satu anak. "Sedangkan disini banyak yang punya anak lebih dari tiga orang," kata Rahmad. 

Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu juga telah mendirikan posko kesehatan sejak kemarin sore. Dokter Umum dari Puskesmas, Beby Muhrisa mengatakan pihaknya telah menyediakan cukup obat untuk membantu para pengungsi. "Alhamdulillah, untuk obat-obatan sudah kami lengkapi semua," kata Beby. 

Sejak pagi tadi, Beby juga mengatakan telah menangani sekitar 67 pengungsi yang mengeluhkan beberapa penyakit yang sering terjadi saat banjir. Beby mengatakan, para pengungsi lebih banyak mengeluhkan rasa gatal dan keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). 

"Kebanyakan dari mereka mengeluhkan pusing, gatal-gatal dan ISPA, tadi juga ada beberapa bayi dan balita yang demam dan flu, tapi kita sudah berikan pertolongan," kata Beby.

Posko yang berada di Masjid Raya Universitas Borobudur ini akan berdiri hingga akhir bulan Februari mendatang. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement