REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan akan melanjutkan partisipasinya bersama pasukan koalisi pimpinan AS memerangi ISIS di Irak dan Suriah. Pada Sabtu (7/2), UEA telah mengirim satu skuadron jet tempur F-16 ke Yordania.
Pengumuman ini dibuat oleh Kantor Berita resmi pemerintah UEA, menyusul pengumuman Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (6/2) yang menyatakan negaranya kembali pada komitmennya untuk membantu pasukan koalisi melawan ISIS.
Sebelumnya gencar dikabarkan UEA telah menarik diri dari pasukan koalisi AS menyusul eksekusi mati pilot Yordania, Muath Al-Kasaesbeh, pada pekan lalu.
UEA menyayangkan AS yang dianggap tidak memiliki aset pencarian dan penyelamatan yang cukup di wilayah tersebut dalam menolong pilot Yordania tersebut.
Pasukan koalisi pimpinan AS sendiri telah melancarkan lebih dari dua ribu serangan udara selama beberapa bulan terakhir, dalam upaya untuk menghentikan kelompok ISIS di wilayah tersebut.
Upaya UEA yang baru ini merupakan keputusan untuk menghentikan organisasi teroris brutal yang menunjukkan keburukannya kepada seluruh dunia dan memancing kemarahan dan rasa jijik dari orang-orang Arab," menurut siaran pers oleh WAM.
Dalam pernyataannya itu, UEA juga mengatakan bahwa perlunya kerjasama yang kolektif kepada negara-negara Arab dalam menghilangkan terorisme.