Selasa 10 Feb 2015 21:22 WIB

Tak Ada Pemilihan Ketum di Kongres PDIP

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Megawati Soekarnoputri di Klaten.
Foto: AP Photo
Megawati Soekarnoputri di Klaten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan tidak akan ada prosesi pemilihan ketua umum di kongres PDIP April mendatang. Dalam rapat kerja nasional yang digelar di Semarang akhir tahun lalu, sudah disepakati kongres tahun ini untuk pemilihan ketum hanya akan mengesahkan Megawati Soekarno Putri sebagai ketum lagi.

Ketua DPD PDIP Aceh, Karimun Usman menegaskan dukungan agar Megawati kembali menjadi ketum sudah bulat. Dari seluruh pemilik suara yang hadir di kongres, sekitar 34 DPD dan 500an DPC bersuara bulat memilih kembali Megawati melanjutkan tampuk kepemimpinan Partai berlambang Banteng ini.

"Jadi besok di kongres tidak ada aklamasi, hanya mengesahkan Megawati jadi ketum 2015-2020," kata dia pada Republika, Selasa (10/2).

Usman menambahkan, suara PDIP bulat memilih Megawati bukan karena trah Soekarno yang selama ini dianggap sakral. Namun lebih pada kebutuhan PDIP akan sosok pemersatu kader.

Sebab, menurut Usman, sejak memimpin PDIP dari tahun 2007 lalu, PDIP tidak pernah mengalami gonjang-ganjing internal. Sosok inilah yang dibutuhkan seluruh kader PDIP.

Usman membantah dengan pemilihan Megawati sebagai Ketum PDIP periode selanjutnya, maka regenerasi kader tidak berjalan. Menurutnya, posisi Megawati sebagai ketum tidak memengaruhi estafet kepemimpinan bagi kader-kader muda PDIP. Karena Megawati justru mendorong kader muda untuk menduduki posisi penting dalam kepemimpinan.

Bahkan, menurut Usman, sosok Megawati sebagai ketum memiliki kelebihan dibanding ketum dari golongan anak muda. Yaitu, ketum yang lebih tua memiliki pola pemikiran yang lebih matang dibanding ketum dari anak muda.

Politisi muda PDIP, Rieke Diah Pitaloka menegaskan, pemilihan Megawati sebagai ketum PDIP di kongres April nanti adalah hasil rakernas Semarang. Bahkan, dalam rekernas itu Joko Widodo juga mendukung Megawati maju kembali menjadi ketum.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement