REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- pembangunan pasar darurat Klewer yang menempati lahan di Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta yang dianggarkan dana sebesar Rp21 miliar diharapkan rampung pada bulan Mei 2015.
Pemkot Surakarta mengaku sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dalam pendirian pasar darurat Pasar Klewer di Alun Alun Utara tersebut.
Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Pemkot Surakarta Subagiyo mengatakan BPCB akan mendampingi Pemkot Surakarta dalam membangun 1.300 kios darurat di kawasan cagar budaya tersebut.
"Ya kami telah mendatangi kantor BPCB di Klaten, untuk meminta izin atau rekomendasi terhadap rencana pembangunan pasar darurat di Alun-Alun Utara. Hal itu disebabkan Alun-Alun Utara masuk dalam kawasan cagar budaya dan tidak bisa diubah semaunya sendiri," katanya, Rabu (11/2).
Ia mengatakan selain itu, BPCB menyatakan Pemkot Surakarta diberikan izin membuat konstruksi. Hanya saja, pasca-penggunaannya selesai, area tersebut harus dikembalikan seperti semula.
Menyinggung soal lelang pembangunan pasar darurat, Subagiyo mengatakan masih perlu ada pembenahan dalam hal administrasi. Pasalnya, selama ini Pemkot Surakarta memperkirakan lelang pasar darurat senilai Rp21 miliar itu bisa dilakukan secara keseluruhan. Namun, setelah dilakukan analisa, ternyata harus dilakukan secara terpisah.
Ia mengatakan hal ini disebabkan pada sumber dana. Diantaranya Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah bank dan perusahaan, APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBD Surakarta.
"Nanti ada tim tersendiri. Dana dari CSR akan ada tim khusus yang dibentuk untuk melaksanakan lelang. Sementara itu, APBD Provinsi akan dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Nah, kalau dana APBD kami (DPP) yang akan mengurusnya," katanya.
Subagiyo mengatakan terkait hal tersebut maka juga perlu adanya revisi terhadap gambar letak kios yang akan dibangun.
"Perubahan gambar memerlukan waktu cukup lama. Jadi, lelangnya molor lagi dari jadwal yang telah kami susun," katanya.