REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maria Advianti mengatakan, pihaknya masih menemukan beberapa cokelat yang dijual bersama kondom di minimarket.
"Memang cokelat berbonus kondom ini selalu muncul menjelang Hari Valentine. Coklat ini di beberapa minimarket tidak hilang namun hanya disembunyikan saja dekat kasir, kalau ada yang mau baru diberikan," kata Maria, Rabu (11/2).
Untuk mendapat cokelat berbonus kondom ini, seseorang tinggal bilang saja ingin beli coklat Valentine. Ini mempermudah remaja untuk mendapatkan cokelat tersebut dan melakukan seks bebas.
"Sebenarnya cokelat itu makanan segala usia. Namun kalau digandengkan dengan kondom, ini hanya untuk konsumsi orang dewasa yang menikah, bukan para remaja," ujarnya.
KPAI sendiri, terang Maria, sudah menanyakan ke produsen cokelat maupun produsen kondom terkait beredarnya cokelat berbonus kondom. Namun baik produsen cokelat maupun kondom mengaku tidak pernah membuat cokelat dan kondom jadi satu paket.
"Ada indikasi yang nakal itu minimarketnya dengan menggabungkan cokelat dengan kondom. Namun ini perlu dilakukan penyelidikan."