REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah kaprah tentang perayaan hari kasih sayang alias hari Valentine ternyata kian meluas dan diyakini menjadi obyek bisnis menggiurkan.
"Hotel sudah menjadi gaya hidup konsumeristik bagi pasangan muda. Makanya hotel harus diawasi terutama jelang Valentine supaya tidak digunakan anak sekolah untuk berbuat mesum,” ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, Rabu (11/2).
Alasan pengawasan ketat tersebut, ujarnya, karena setiap perayaan Valentine banyak remaja yang menggunakannya untuk melakukan seks bebas. Pihak hotel memanfaatkan momen setiap 14 Februari ini dengan menawarkan diskon menarik bagi pasangan yang ingin menginap.
Bahkan, ujar Susanto, KPAI mendapat pengaduan dari masyarakat ada pelaku usaha hotel yg memberikan diskon 50 persen kepada pasangan yang menginap di Hari Valentine.
"Ini merupakan perilaku tak bertanggung jawab yang harus ditegur oleh pemda dimana hotel itu berada," ujarnya.
Salah satu hotel yang memberi diskon 50 persen bagi pasangan Valentine ada di Malang. Namun, ia mengingatkan, hotel-hotel di Puncak Bogor juga titik rawan yang perlu diwaspadai.
KPAI juga meminta pemda tidak memberikan izin iklan yang bermuatan mesum. Sebab ini sangat berpotensi merusak generasi muda.
"Iklan bermuatan mesum juga bertentangan dengan hukum, agama, moral dan kepatutan sosial. Apalagi iklan sangat mudah mempengaruhi remaja," kata Susanto.