Rabu 11 Feb 2015 12:52 WIB
Banjir Jakarta

Ketinggian Air di Pintu Manggarai Kembali Normal

Rep: cr02/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketinggian air mencapai 800cm di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (10/2).
Ketinggian air mencapai 800cm di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penanggung Jawab Pintu Air Manggarai Adie Wibowo mengatakan debit air kali ciliwung di pintu air manggarai normal atau dalam status siaga empat, Rabu (11/2).

"Ketinggian air di pintu manggarai kini 670 cm atau berada di level siaga empat," kata Adie di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.

Ketinggian air di Pintu Air Manggarai juga semakin menurun. Sebelumnya, pagi tadi ketinggian air 690 cm. Siang ini, ketinggian air 670 cm. Arie menjelaskan bila curah hujan di Bogor dan Jakarta tidak tinggi, dalam enam jam ke depan pemukiman di sekitar sungai Ciliwung masih aman dari banjir.

Namun, sebaliknya, bila curah hujan tinggi maka ketinggian air di sungai Ciliwung juga bertambah. "Semoga saja tidak terjadi hujan dengan curah yang tinggi kembali," ujar Adie.

Adie mengatakan, ketinggian air di pintu air Katulampa juga masih normal. Dari pantauan Republika di tiga titik langganan banjir yakni Kalibata, Kampung Melayu dan Bukit Duri juga sudah surut.

Namun, hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di wilayah Jakarta. Adie menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di pinggir aliran sungai Ciliwung agar tetap waspada.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement