REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan, setiap Perayaan Valentine banyak remaja yang menggunakannya untuk melakukan seks bebas.
Hal ini dimanfaatkan oleh hotel untuk menawarkan diskon yang menarik bagi pasangan Valentine yang ingin menginap.
Bahkan, ujar Susanto, KPAI mendapat pengaduan dari masyarakat ada pelaku usaha hotel yg memberikan diskon 50 persen kepada pasangan yang menginap di Hari Valentine.
"Ini merupakan perilaku tak bertanggung jawab yang harus ditegur oleh pemda di mana hotel itu berada," ujarnya, Rabu, (11/2).
Salah satu hotel yang memberi diskon 50 persen bagi pasangan Valentine ada di Malang. Namun hotel-hotel di Puncak Bogor juga titik rawan yang perlu diwaspadai.
Menurut Susanto, sebenarnya semua hotel diberbagai daerah menjelang Hari Valentine menjadi titik rawan sarang seks bebas. Apalagi saat ini hotel bukan barang mewah lagi.
"Hotel sudah menjadi gaya hidup konsumeristik bagi pasangan muda. Makanya hotel harus diawasi terutama jelang Valentine supaya tidak digunakan anak sekolah untuk berbuat mesum."
KPAI juga meminta pemda tidak memberikan izin iklan yang bermuatan mesum. Sebab ini sangat berpotensi merusak generasi muda.
"Iklan bermuatan mesum juga bertentangan dengan hukum, agama, moral dan kepatutan sosial. Apalagi iklan sangat mudah memengaruhi remaja," kata Susanto.