Rabu 11 Feb 2015 14:42 WIB
Kontroversi Valentine

Romo Benny: Tidak Tepat Valentine Dikonotasikan dengan Seks Bebas!

Rep: C08/ Red: Winda Destiana Putri
Romo Benny Susetyo
Foto: Antara
Romo Benny Susetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh agama Katolik Romo Benny Susetyo mengatakan tidak sepakat dengan adanya generalisasi yang mengidentikan perayaan hari Valentine dengan pesta pora hingga perilaku seks bebas di kalangan anak muda.

Benny meluruskan makna perayaan valentine sebenarnya adalah kasih sayang antara anak dengan orang tua, orang tua kepada anak dan antara suami dengan istri.

"Hari ini dijadikan sebagai simbol keharmonisan dalam sebuah keluarga. Misalnya mereka rayakan dengan makan bersama, saling tukar kado," kata Benny kepada Republika, Rabu (11/2).

Justru menurut Benny hal-hal menyimpang seperti pesta pora, hingga perilaku seks bebas itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menggunakan momen hari valentine. Oknum-oknum tersebut yang membuat pemaknaan menyimpang mengenai hari valentine.

Benny mengganggap perilaku menyimpang identik dengan hari Valentine sangat tidak tepat. Sebab ia melihat seks bebas dan pesta-pesta yang tidak bermanfaat juga sering diadakan di luar hari Valentine.

"Tanpa hari Valentine pun itu tetap terjadi. Ini sebenarnya enggak bisa dikait-kaitkan," ujar Benny.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement