REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh agama Katolik Romo Benny Susetyo mengatakan tidak sepakat dengan adanya generalisasi yang mengidentikan perayaan hari Valentine dengan pesta pora hingga perilaku seks bebas di kalangan anak muda.
Benny meluruskan makna perayaan valentine sebenarnya adalah kasih sayang antara anak dengan orang tua, orang tua kepada anak dan antara suami dengan istri.
"Hari ini dijadikan sebagai simbol keharmonisan dalam sebuah keluarga. Misalnya mereka rayakan dengan makan bersama, saling tukar kado," kata Benny kepada Republika, Rabu (11/2).
Justru menurut Benny hal-hal menyimpang seperti pesta pora, hingga perilaku seks bebas itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menggunakan momen hari valentine. Oknum-oknum tersebut yang membuat pemaknaan menyimpang mengenai hari valentine.
Benny mengganggap perilaku menyimpang identik dengan hari Valentine sangat tidak tepat. Sebab ia melihat seks bebas dan pesta-pesta yang tidak bermanfaat juga sering diadakan di luar hari Valentine.
"Tanpa hari Valentine pun itu tetap terjadi. Ini sebenarnya enggak bisa dikait-kaitkan," ujar Benny.