REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kurang sepakat jika mobil asal Malaysia, Proton dijadikan sebagai mobil nasional (mobnas), karena Indonesia masih bisa cari alternatif lain yang lebih menguntungkan.
"Tentunya boleh kerjasama dengan Proton, tapi apa itu cuma satu-satunya (untuk jadi mobil nasional). Ini kan seolah ada apa kalau itu cuma satu-satunya," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu (11/2).
Menurut dia, jika Indonesia ingin mengembangkan mobil nasional maka bisa mencari alternatif dari produsen otomotif selain Proton. "Kan kalau tidak salah kita sempat melakukan kerjasama dengan produsen asal Korea yakni KIA dalam pembuatan mobil Timor. Jadi masih banyak produsen yang lain, kembali ke Timor juga ngga apa-apa," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah tidak terburu-buru dalam pembuatan mobil nasional tersebut. "Alangkah lebih baik lagi kalau direncanakan secara matang dalam jangka panjang," kata dia.