REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pemerintah Amerika Serikat tertarik mengembangkan kerjasama multilateral di kawasan Asia Tenggara dengan memberdayakan potensi komunitas lokal agar mampu berakselerasi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
“AS berkomitmen memperkuat masyarakat ASEAN secara institusional maupun sebagai sebuah komunitas bangsa karena kita nilai visi bersama ini akan menunjang masa depan kawasan Asia Pasifik,” tegas duta besar AS untuk kawasan ASEAN Nina Hachigian dalam diskusi US-ASEAN Relations 2015 di Kampus UI Salemba, Rabu (11/2).
ASEAN, di mata pengganti David Carden ini menantang untuk digandeng dalam menghadapi tantangan di abad ke-21. Yakni, sebuah tantangan kerjasama yang tak mengenal batas antarbangsa, MEA 2015.
Keragaman budaya dan cara hidup bangsa-bangsa di Asia Tenggara, dinilainya bisa berkembang menjadi sebuah kekuatan regional yang diisi oleh 10 negara dari sekitar 600 juta populasi.
Riilnya, sebut Hachigian, beragam pelatihan di bidang bisnis mulai dari cara melakukan pemasaran, akses perbankan hingga akses modal yang diutamakan. Tahun ini, jelasnya, pemilik bisnis mulai dibantu masuk ke dalam akademi-akademi.
“Kami pastikan, keuntungan didapatkan kedua pihak karena pelatihan bagi orang lokal cenderung mengarah ke mikro. Serta ada capacity building yang saling menguntungkan berupa program gratis,” cetus Hachigian.
Seperti isu konservasi lingkungan yang tengah digalakkan di AS, yakni kembali ke pola pertanian organik. Pengembangan agrikultur yang ramah lingkungan ini, menurut Hachigian, bisa dicontoh oleh komunitas petani Asia Tenggara yang digabungkan dengan kearifan lokal serta teknologi terbaru.
"Kita adalah dua negara yang berbeda punya batasan untuk kerjasama yang cocok. Banyak problem yang harus diatasi, tapi pada intinya kita masih punya visi untuk melestarikan seluruh sumber daya untuk generasi selanjutnya,” tegas Hachigian.
Lantaran Hachigian melihat keragaman dalam anggota ASEAN tadi seiring perkembangan bersama dengan pedesaannya. Serta keberadaan seluruh agama terbesar dunia di kawasan Asia Tenggara.
“Kesatuan dan integrasi ASEAN sangat baik untuk AS dan bagi seluruh dunia,” tegas Hachigian.