REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pertamina sedang mematangkan proposal pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur untuk diajukan ke pemerintah. Direktur Pemasaran dan Ritel Pertamina Ahmad Bambang menyatakan bahwa saat ini direksi Pertamina menargetkan agar bulan Februari ini proposal sudah bisa diserahkan kepada Kementerian ESDM.
"Secepatnya. Mengenai kewenangan nanti pengelolaannya bagaimana, itu wewenang pemerintah. Apakah 100 persen Pertamina atau bagaimana itu keputusan resmi pada pemerintah," jelas Bambang kepada Republika, Rabu (11/2).
Untuk saat ini, Pertamina sedang mematangkan analisis terhadap kondisi teknis dan operasional, termasuk juga cadangan yang masih tersisa di blok Mahakam. Sebelumnya Ahmad Bambang juga menjelaskan bahwa skema pengelolaan Blok Mahakam nantinya selain bisa dikelola secara mandiri oleh Pertamina, bisa juga dengan sistem swap.
Mekanisme ini memungkinkan Pertamina melakukan pertukaran aset dengan lapangan milik Total E & P Indonesie selalu pengelola blok Mahakam saat ini. Dengan demikian, Pertamina dimungkinkan mengelola blok migas di luar negeri milik perusahaan migas asal Perancis tersebut.
Saat ini hak partisipasi Total EP sebesar 50 persen dan sisanya dikuasai oleh operator migas asal Jepang, Inpex Corporation. Kontrak kerjasama blok Mahakam sendiri akan habis pada 2017 mendatang.