REPUBLIKA.CO.ID, NORTH CAROLINA -- Tanda pagar #ChapelHillShooting masih menduduki peringkat teratas dalam trending topic di Twitter baik di Indonesia maupun dunia.
Munculnya tagar ini lantaran penembakan brutal yang dilakukan Craig Stephen Hiks terhadap tiga mahasiswa Muslim Amerika di sebuah apartemen kampus di Chapel Hill, Carolina Utara.
Seperti dilansir Al Jazeera, ketiga korban bernama Deah Shaddy Barakat (23 tahun), kemudian istrinya Yusor Mohammad (21) dan saudari Deah, Razan Mohammad Abu-Salha (19).
Minimnya pemberitaan oleh media-media barat atas insiden ini membuat geram sejumlah netizen. Tanpa ragu para netizen pun membandingkan tragedi ini dengan apa yang menimpa Charlie Hebdo beberapa waktu lalu.
"Dimana media mainstream?? Dimana pemimpin dunia yg menjunjung HAM?? Coba bandingkan sendiri peristiwa CharlieHebdo dan #ChapelHillShooting," kicau Dede Fahruzi melalui akunnya @dede_fahruzi.
Standar ganda yang dipegang negara-negara Barat dituding menjadi alasan dibalik minimnya pemberitaan tentang tewasnya tiga mahasiswa Muslim yang dikabarkan ditembak pada bagian kepalanya.
Izmi A.N.M mempertanyakan perbedaan mencolok dalam insiden ini dengan yang terjadi pada kantor majalah satir di Prancis.
"Ketika ada penembakan terhadap 3 mahasiswa muslim di AS maka mereka sebut itu kriminal. Tapi ketika ada penembakan yang dilakukan muslim maka mereka sebut itu terorisme #ChapelHillShooting," kicaunya dalam akunnya @Kang_Izmi.
Sedangkan Fahri dalam akunnya @Fahrirozy, mengatakan insiden ini membuatnya berpikir kembali jika ingin melanjutkan sekolahnya ke AS. "Wah males nih lanjut sekolah ke US, rasis dan gak aman! #ChapelHillShooting," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika