REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa terus memantau situasi keamanan di Yaman menyusul konflik yang terjadi di negara tersebut. Kondisi di Yaman sendiri terus memanas menyusul pengambialihan kekuasaan oleh kelompok Syiah Houthi belum lama ini.
Proses negoisasi antara Houthi dengan sejumlah faksi di Yaman tidak membuahkan hasil dan kembali merebaknya ketegangan diantara rakyat Yaman, seperti dilansir KUNA, Rabu (11/2).
Sejumlah rakyat Yaman turun ke jalan untuk menentang apa yang dilakukan oleh Houthi. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Inggris dilaporkan telah menarik dan menutup kedutaannya di Yaman.
Meski demikian, UE menjamin keamanan stafnya Delegasi Uni Eropa di Sanaa. "Kami terus memiliki kehadiran yang terbatas di negeri ini," Maja Kocijancic, juru bicara Perwakilan Tinggi Uni Eropa.