REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA -- Pengemudi yang melintas di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) km 60-61 tepatnya di Desa Negeri Pandan, Kecamatan Kalianda Lampung Selatan agar berhati-hati karena bahu jalan tersebut ambles.
"Jebolnya sekitar dua hari lalu, tapi tadi pagi lubangnya bertambah lebar dengan diameter tiga meter dan kedalaman antara empat hingga lima meter meter, " kata Rusli (60) warga setempat, Kamis.
Ia meminta pengemudi di Jalinsum untuk berhati-hati mengingat amblesnya jalan tersebut bakal melebar, jika tidak segera diperbaiki.
Ia menduga, amblesnya bahu jalan itu disebabkan gorong-gorong yang ada pada bagian jalan terlalu sempit, sehingga tidak mampu menahan debit air dari dua desa terdekat.
"Gorong-gorongnya kecil, jadi pada saat musim hujan aliran air tidak seimbang, sehingga menyebabkan jalan ambles. Belum lagi adanya penyumbatan karena sampah," terangnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Lampung Selatan AKP Rully Thomas mengatakan, akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera memperbaiki bahu jalan tersebut.
Karena dikhawatirkan kerusakan akan bertambah parah karena curah hujan yang terbilang tinggi.
"Kami minta, dinas terkait untuk tanggap atas peristiwa ini. Jalan ini vital, karena tiap harinya dilintasi ribuan kendaraan," kata dia.
Untuk sementara waktu, pihaknya juga akan berjaga-jaga di lokasi itu untuk memberikan pengamanan, sekaligus mengatur kelancaran lalu lintas bagi pengguna jalan baik dari arah Bakauheni ataupun sebaliknya.
Ia menambahkan, khusus kendaraan besar seperti tronton, fuso dan truk, pihak kepolisian kemungkinan akan diberlakukan sistem buka tutup jalan.
"Untuk kendaraan pribadi, mungkin tetap normal," kata dia.
Sementara itu, pelaksana lapangan perawatan khusus Jalinsum wilayah Lampung dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Setiawan menyatakan, pihaknya akan membuatkan gorong-gorong untuk mengantisipasi melebarnya kerusakan jalan.
"Sementara akan dibuatkan gorong-gorong. Ini kita prioritaskan. Hari ini dikerjakan, mudah-mudahan dalam sehari dua hari dapat selesai," tambahnya.