REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Bambang Setiajid menyatakan, masyarakat harus waspada dan selalu menjaga lingkungannya. Ia mengatakan, selama musim penghujan masyarakat harus mengurangi aktivitas di lereng bukit. Karena akan yang menambah beban bukit.
"Aktivitas di lereng bukit membuat kondisi tanah jenuh dan akan menambah potensi longsor, juga dihindari betul membuang sampah sembarangan dan tentu memelihara saluran air untuk menghindari banjir," kata Bambang saat dihubungi Republika, Kamis (12/2).
Ini peringatan bagi warga Malang Raya supaya lebih hati-hati pada Februari 2015 ini. Malang masuk sebagai wilayah yang rawan terjadi banjir dan longsor. Selain Malang, daerah Jatim yang rawan, yakni Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Madiun, Magetan, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pacitan, Kediri, Blitar, Pasuruan, Sampang, Sumenep, Probolinggo, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
Puncak hujan di wilayah Jawa Timur masih terjadi pada bulan Februari. Curahnya akan berkurang pada akhir Febuari dan Maret. Namun, intensitasnya masih lama. Bambang juga menghimbau masyarakat perlu mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi. Ini sebagai dampak dari adanya Siklon Tropis. Siklon tersebut terbentuk di sekitar Samudera Hindia sebelah barat Benua Australia.