Kamis 12 Feb 2015 16:25 WIB

Solar Turun, Pertamina: Kami Semakin Rugi!

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Nelayan mengisi solar ke dalam jerigen di dermaga kapal ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (6/11).   (Antara/Dedhez Anggara)
Nelayan mengisi solar ke dalam jerigen di dermaga kapal ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (6/11). (Antara/Dedhez Anggara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah berencana untuk menurunkan harga BBM jenis solar menjadi Rp 6.200 per liternya. Penurunan harga ini rencananya akan ditetapkan pada tanggal 15 Februari 2015 mendatang.

Menanggapi ini, Pertamina mengungkapkan bahwa mereka akan semakin merugi. Direktur Pemasaran dan Ritel Pertamina Ahmad Bambang menyatakan, hingga hari ini belum ada instruksi resmi atau diskusi dengan pemerintah terkait rencana penurunan harga solar ini.

"Pertamina dengan solar Rp 6400 aja sudah rugi. Apalagi Rp 6200. Belum ada omongan pemerintah dengan Pertamina. Pak JK kan bilang, Pertamina kalau untung kan wajar, orang biar punya blok banyak. Kalau ga untung gimana bisa kelola blok Mahakam," jelas Bambang kepada Republika, Kamis (12/2).

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan pemerintah akan memberlakukan penurunan harga solar bersubsidi mulai 15 Februari 2015. Sementara pengumuman penurunan harga solar dilakukan pada 12-13 Februari 2015.

Namun akhirnya disepakati penetapan waktu penurunan harga solar diserahkan ke pemerintah dan pemerintah memilih 15 Februari 2015. Sesuai Permen ESDM No 4 Tahun 2015 tentang Harga Jual Eceran Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan menyebutkan, harga BBM bisa ditetapkan sebanyak dua kali dalam sebulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement