Kamis 12 Feb 2015 16:40 WIB

Lawan ISIS, Obama Minta Kongres Gunakan Militer

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden AS Barrack Obama.
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Presiden AS Barrack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama meminta kongres resmi untuk menggunakan kekuatan militer melawan ISIS.

Rencana ini pun ditentang oleh lawan politiknya Partai Republik dan sesama politisi dari Demokrat. Partai Republik mengatakan kebijakan politik luar negeri Obama terlalu pasif.

Mereka menginginkan tindakan lebih kuat terhadap kelompok militan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Obama melarang invasi besar-besaran oleh pasukan darat AS selama tiga tahun kedepan.

Obama mengakui kampanye militer sulit untuk dilakukan. Amerika Serikat saat ini melakukan penyerangan sedangkan ISIS hanya mampu bertahan dan mereka optimis akan mengalahkannya.

Obama bekerja sama dengan rekan di Demokrat bersikeras untuk meloloskan izin penggunakan pasukan angkatan darat. Meskipun enam bulan telah berlalu sejak kampanye dimulai.

Obama telah berkonsultasi dengan Partai Republik dan Demokrat untuk menulis resolusi. Dia mengatakan akan terus melakukannya meski kepemimpinannya akan segera berakhir.

Dia yakin masalah Kongres ini akan kembali dibahas ketika presiden berikutnya telah terpilih 2017 lalu. Obama mengirimkan permintaan kongres sehari setelah pihaknya mengkonfirmasi kematian Kayla Mueller.

Dia adalah relawan dari AS berusia 26 tahun yang disandera oleh ISIS. Senat dan DPR harus menyetujui rencana Obama.

Presiden menginginkan anggota parlemen berbagi tanggung jawab untuk kampanye melawan ISIS. Parlemen tidak mengizinkan dalam waktu jangka panjang melakukan operasi tempur jalur darat seperti di Irak dan Afghanistan.

Obama mengatakan operasi tersebut akan diserahkan pada pasukan di wilayah setempat. Rencana ini memungkinkan untuk melakukan operasi tempur di darat sehingga dapat menyelematkan sandera.

Selain itu operasi darat juga dapat menggunakan pasukan khusus. Mereka juga dapat mengumpulkan intelejen dan menargetkan operasi menggunakan pesawat tanpa awak.

Anggota parlemen mengatakan mereka akan memulai sidang secepat mungkin. Ketua DPR dari Partai Republik John Boehner mengatakan pihaknya yakin rencana akan berubah meski Kongres dilaksanakan.

"Saya tidak yakin strategi yang telah direncakan akan tercapai," ujar Boehner. dilansir dari Reuters, Kamis (12/2).

Obama mempertahankan kewenangannya untuk memimpin koalisi interasional melawan ISIS sejak (8/8) pertama kali jet tempur AS menyerang Irak.

Banyak anggota parlemen Demokrat mengatakan usulan Obama terlalu luas. Mereka menginginkan kewenangan AS dalam menggunakan pasukan darat memiliki batasan yang ketat.

Hingga saat ini belum ada batasan yang jelas wilayah geografis untuk menyerang ISIS menggunakan pasukan darat AS. Perwakilan Demokrat Adam Schiff mengatakan Obama menggunakan bahasa yang terlalu luas dan ambigu terkait permintaan kongres ini.

Menurutnya tak ada satupun yang benar-benar tahu apakah operasi serangan dapat bertahan lama. Senator Demokrat Tim Kaine mengatakan tidak ada yang tahu partner mereka di wilayah tersebut akan membantu dalam pertempuran melawan ISIS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement