Kamis 12 Feb 2015 17:52 WIB
Penembakan Muslim Amerika

Mengapa Media Asing tak Gencar Beritakan Penembakan Chapel Hill?

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bilal Ramadhan
 Dua wanita menangis saat doa bersama untuk tiga korban penembakan yang terjadi di sebuah kondominium dekat UNC-Chapel Hill,California, Rabu (11/2).  (AP/The News & Observer, Chuck Liddy)
Dua wanita menangis saat doa bersama untuk tiga korban penembakan yang terjadi di sebuah kondominium dekat UNC-Chapel Hill,California, Rabu (11/2). (AP/The News & Observer, Chuck Liddy)

REPUBLIKA.CO.ID, CHAPELL HILL-- Netizen di media sosial geram dengan media massa internasional yang tak gencar memberitakan penembakan tiga mahasiswa muslim di Chapel Hill, North Carolina. Dilansir dari Huffingtonpost, Media asing kini telah diberi label Islamofobia akibat insiden yang lambat dimuat.

Pembunuhan ini telah memicu kemarahan karena tragedi ini tak banyak mendapat perhatian di internasional. Meski dalam beberapa jam tagar #ChapelHillShooting telah menjadi trending topik.

Seperti kicau Noreen Khan dari BBC jaringan Asia, "Tidak adakah media yang berduka? tidak adakah yang protes dan marah?tidak adakah yang menuntut permintaan maaf? tidak adakah yang memberitakan secara masif? tapi twitter telah melakukannya. Tidak ada yang mengejutkan #ChapelHillShooting,".

Noreen juga menambahkan untuk tidak mengatakan padanya bahwa penembakan merupakan hal yang biasa di Amerika sehingga itu bukan berita yang bombastis. Tetapi jika seorang muslim telah menewaskan 3 orang menjadi berita besar di seluruh dunia.

Nejer menulis insiden ini merupakan peristiwa yang mengerikan dan media besar tidak memperhatikan malah membuatnya menjadi lebih buruk. Akun AJ+ mempertanyakan insiden ini lebih menggema di media sosial dibandingkan media tradisional.

Beberapa pengguna twitter juga menunjukkan kemarahannya karena penembakan ini tidak menarik perhatian seperti Charlie Hebdo. Beberapa pihak menuduh saluran berita benar-benar telah menjadi Islamophobia terutama BBC dan Fox News.

Ahmed al Qasim mengatakan untuk tak berahrap pada media selama pembunuhnya bukan muslim. Seorang penulis Richard Dawkins juga berkicau ,"Bagaimana mungkin orang yang layak tidak mengutuk pembunuhan keji dari tiga anak muda muslim AS di Chapel Hill,".

Beberapa pengguna twitter juga mulai sinis dengan orang yang atheis. Tagar #MuslimLivesMatter juga telah populer. Banyak pihak menyoroti media yang meliput justru mendukung insiden ini. Mereka mempertanyakan kurangnya media menyoroti penembakan ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement