Kamis 12 Feb 2015 17:56 WIB

Konflik ISIS, 11 Ribu TKI Suriah Dipulangkan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas memeriksa TKI ilegal dari Malaysia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (23/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas memeriksa TKI ilegal dari Malaysia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Konflik Negara Islam Irak dan Suriah atau sering disebut ISIS di wilayah timur tengah membuat para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kelabakan. Karena, mereka tak bisa pulang ke Tanah Air melalui jalur resmi.

Karena masalah ISIS tersebut, beberapa TKI yang akan pulang ke Indonesia, tak bisa pulang lewat Damaskus karena ada konflik di Suriah, jadi pulangnya lewat Bairut, Lebanon. Sekitar 11 ribu TKI sudah pulang lewat Lebanon.

‘’Sekarang, sudah difasilitas oleh pemerintah Lebanon yang sangat baik,’’ Duta Besar RI untuk Lebanon Chozin Chumaedy di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (12/2).

Menurut Chozin, pemerintah Lebanon sangat baik. Bahkan, memberikan satu kemudahan visa gratis dan  izin tinggal di Libanon selama sebulan sebelum pulang ke Indonesia. Jadi, 11 ribu TKI tersebut tidak pulang langsung dari Suriah. Mereka dialihkan terlebih dahulu ke Libanon. Karena, Libanon tidak ada masalah dalam hal TKI.

"Alhamduililah Lebanon tidak ada masalah dalam hal TKI. Disana hanya ada rembesan dari Suriah karena masalah ISIS ini beberapa TKI Indonesia dari Suriah pulang,’’ katanya.

Chozin mengatakan, hubungan antara Indonesi dan Lebanon sangat baik. Karena, keduanya memiliki hubungan yang sangat bersejarah. Menurut dia, Lebanon merupakan negara ketiga mengakui kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 lalu.

"Makannya mereka semangat untuk membantu Indonesia. Mereka juga semangat karena ada Konferensi Asia Afrika. Insya Allah pemerintah Lebanon juga akan hadir karena peserta KAA," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement