Kamis 12 Feb 2015 18:14 WIB

Dirut PLN: Ahok tak Paham Soal Listrik

Gubernur DKI Jakarta, Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir menilai Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tidak memahami soal kelistrikan sehingga pernyataanya soal pemadaman aliran listrik di Waduk Pluit saat banjir terjadi menimbulkan polemik berkepanjangan di masyarakat.

"Statement (pernyataan) Pak Ahok terlalu cepat menyalahkan PLN. Padahal jelas dia tahu bahwa 'banjir menyebabkan listrik mati, bukan listrik yang menyebabkan banjir," kata kata Sofyan di sela-sela Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR soal Penyertaan Modal Negara (PMN), di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Kamis (12/2).

Polemik pemadaman listrik di sekitar Waduk Pluit pada Senin (9/2) merupakan pertanyaan perdana anggota DPR. "Kami ingin tahu lebih jelas duduk persoalannya langsung dari Pak Sofyan, sebagai mitra Komisi VI," kata Ketua Komisi VI DPR Achmad Hafisz Tohir.

Mendapat kesempatan menjelaskan permasalahan tersebut, Sofyan pun menyampaikan panjang lebar mulai dari soal gardu, pemadaman hingga dampak bahaya bagi masyarakat. Mantan Dirut Bank BRI ini menuturkan Waduk Pluit ada di pinggir Gardu Induk Muara Karang, sehingga butuh 18 gardu distribusi.

Kebetulan Gardu Pluit ada di posisi gardu 2, 3 dan 4, dan di kawasan gardu 8-17 banyak yang terkena banjir maka langsung dimatikan. Keputusan pemadaman gardu juga sudah melalui pertimbangan dari para general manajer PLN. Dari 17.000 gardu seluruh Jakarta dan Tangerang 625 gardu dipadamkan saat puncak banjir terjadi (Senin, 9/2).

Beberapa wilayah yang terkena dampak pemadaman adlaah daerah Marunda, Cikupa, Kebon Jeruk, Tanjung Priok, Menteng dan Cempaka Putih. Menurutnya, PLN memahami bahwa Waduk Pluit itu penting, karena itu dipadamkan sementara dan mengubah dengan mengalihkan sementara jalur distribusi listriknya.

"Betul-betul kami hanya mengamankan masyarakat di jalur gardu 17 dan 18. Tapi mereka (Ahok) salah terima dan beliau terlalu cepat bicara. Seharusnya tanya dulu kepada kami, jangan main menyalahkan saja. Kami murni menyelamatkan masyarakat agar tidak menjadi korban sengatan listrik," tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja mencurigai ada yang iseng melakukan sabotase dengan memadamkan trafo listrik di Waduk Pluit, sehingga mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Jakarta pusat termasuk luapan air di kawasan Istana Negara dan sekitarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement