REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan di Jakarta dinilai harus tetap dipelihara meski Presiden Joko Widodo memiliki rencana untuk pindah ke Istana Bogor. Sebab Presiden Joko Widodo belum dipastikan akan tetap berkantor di Istana Bogor.
“Istana Jakarta jangan diabaikan oleh kepresidenan jika telah pindah ke Bogor,” ujar Sejarawan Universitas Indonesia (UI), Yahya Andi Saputra, Kamis (12/2). Menurutnya, bisa saja Presiden Joko Widodo berniat pindah kantor hanya untuk mencari suasana baru dan bersifat sementara.
Pihak kepresidenan pun sampai saat ini belum dapat memastikan sampai kapan Presiden akan pindah dan masih mempertimbangkan kebutuhan yang ada. Oleh karena itu, ujar Yahya, Istana Kepresidenan di Jakarta jangan sampai dibiarkan terbengkalai dan kosong.
Dalam tradisi betawi, kata dia, bangunan yang kosong akan memiliki aura yang buruk sehingga bangunan akan cepat kumuh dan kusam. “Nafas manusia memberikan aura tersendiri bagi tembok-tembok dan kayu-kayu yang ada di sebuah bangunan,” jelasnya.
Ia menilai, tidak ada masalah Presiden menjalankan roda pemerintahan di Istana Jakarta atau Istana Bogor. Teknologi yang sudah maju dan moderen, tambah Yahya, akan tetap membuat pemerintahan efektif dan tentunya jika dijalankan dengan profesional.