REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United terbelit hutang hingga 380.5 juta poundsterling atau sekitar Rp 7,4 triliun. Hutang tersebut meningkat sekitar 36 juta pounds dari musim lalu, sebesar 356,6 juta poundsterling.
Meski demikian CEO Setan Merah, Ed Woodward menjelaskan kalau keuangan United masih dalam kondisi yang sehat. Hal ini tak lepas dari perjanjian hak siar di Britania Raya selama tiga tahun ke depan senilai 5,1 miliar poundsterling.
"Hak siar yang meningkat sekitar 70 persen baru-baru ini menunjukan kalau kami masih menjadi salah satu tim terbaik di dunia," jelas Ed Woodward seperti dilaporkan ESPN, Kamis (12/2).
Sayangnya pengingkatan jumlah hutang tersebut tak dibarengi dengan peningkatan jumlah penerimaan. Hitungan kuartal kedua, penerimaan Setan Merah malah menurun 14 persen dibanding musim lalu.
Musim ini, MU diperkirakan mencatat penerimaan antara 385 dan 395 juta poundsterling. Sementara pada musim lalu, MU tercatat mendapatkan pemasukan sebesar 433,2 juta poundsterling.
Berkurangnya penerimaan serta bertambahnya hutang Manchester United diakibatkan gagalnya The Red Devils untuk menembus kompetisi Eropa musim ini. Terkait hal tersebut, Ed Woodward mengaku positif terhadap peluang MU untuk finis di posisi empat besar di akhir musim.
"Meski tak lolos ke kompetisi Eropa musim ini, penerimaan kami tetap besar. Sementara di lapangan posisi MU musim ini siap untuk finis di posisi empat besar liga Inggris," beber Woodward.