REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, dalam pertemuan dengan Presiden RI Jokowi belum lama ini, mengaku membahas lebih dalam tentang banjir Jakarta.
Dalam pertemuan itu terungkap bahwa baru tahun ini dan mudah-mudahan seterusnya, banjir bukan terjadi karena kiriman tapi genangan. Apalagi, curah hujan terbesar memang terjadi dikawasan Jabodetabek jadi benar-benar berasal dari hujan lokal dan rob yang akan masuk.
"Ahli perkotaan bilang, banjir itu karena drainase kota yang buruk. Kan harusnya kalau drainase kota itu besar. Ini, hanya semeter saja lebarnya dan tingginya setengah meter ya kekecilan lah," katanya, di Bandung, Kamis (12/2).
Terkait banjir di wilayah Jabar, Ia berharap agar banjir yang terjadi di wilayah Jawa Barat tidak sedahsyat pada tahun lalu. Ia, sudah melakukan langkah antisipasi dengan menerjunkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke wilayah rawan bencana.
"Musim hujan ini mungkin akan banjir lagi, mudah-mudahan tidak sedasyat kemarin," katanya.
Heryawan meminta, masyarakat agar hati-hati. Sebab, curah hujan di wilayah Jawa Barat cukup tinggi terjadi di beberapa hari terakhir ini.
"Saya meminta kepada masyarakat agar hati-hati. Musim hujan tahap pertama kemarin menimbulkan banjir di kawasan Baleendah, Bojong Soang dan Dayeuh Kolot. Mudah-mudahan kemarin disana banjir pertama dan terakhir di tahun ini," katanya.