REPUBLIKA.CO.ID, CHAPEL HILL -- Sekitar dua ribu mahasiswa, dosen, dan anggota masyarakat berkumpul di North Carolina University. Mereka ingin mengingat dan menghormati tiga muda-mudi Muslim-Amerika yang dibunuh secara brutal.
"Deah dan Yusor itu sangat baik. Mereka telah membeli saya sweater kedokteran gigi pertama saya," ungkap teman Deah Shaddy Barakat dan Yusor Mohammad Abu-Salha, Nada Salem seperti yang dilansir laman islamonline, Jumat (13/2)
Salem berbicara di depan ribuan orang sepanjang malam pada Rabu (11/2) di The Pit. Tempat itu sendiri merupakan lokasi perkumpulam mahasiswa yang populer di University of North Carolina, Chapel Hill.
Pada situasi tersebut, seluruh massa yang hadir memegang lilin. Ini dilakukan saat mereka berkumpul untuk mengingat tiga korban yang ditemukan tertembak di kepala mereka, pada Selasa malam (10/2).
Menurut saudara korban, Faris, penembakan itu merupakan kekerasan. Atau, dia menambahkan, tindakan pembalasan yang sesunggunya tidak memiliki manfaat sama sekali. "Saya hanya ingin berpesan hendaknya api tidak perlu dilawan dengan api juga," katanya.
Sebelumnya, Craig Stephen Hicks (46) telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang setelah penembakan tiga mahasiswa muslim University of North Carolina, Chapel Hill. Dia pun menerima tiga tuduhan pembunuhan itu.