REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB memperingatkan Yaman berada di ambang perang saudara.
"Yaman jatuh di depan mata kita. Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan menonton. Kita harus melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk menolong Yaman bangkit dan menempatkan proses politik di jalan yang benar," ujar Sekjen PBB Ban Ki-moon dan utusan khusus PBB untuk Yaman Jamal Benomar di hadapan Dewan Keamanan PBB, Kamis (12/2).
Banomar mengatakan negosiasi politik telah menghasilkan kemajuan yang baik, namun masih rapuh.
"Yaman berada di persimpangan jalan. Ada dua pilihan, jatuh ke dalam perang sipil dan terpecah atau menemukan jalan untuk menjalankan transisi kembali ke jalurnya," kata Benomar.
Yaman dikuasai kelompok militan Houthi. Kelompok Houthi yang didukung oleh Iran menyebut pengambilalihan kekuasaan yang mereka lakukan sebagai revolusi yang diperlukan untuk menghapus kemiskinan dan korupsi di Yaman. Namun demikian, sejumlah negara Teluk yang beraliran Sunni mengatakan bahwa tindakan Houthi adalah kudeta.