Jumat 13 Feb 2015 12:32 WIB
Kontroversi Valentine

Dinas Pendidikan Surabaya Larang Murid Rayakan Valentine

Rep: Andi Nurroni/ Red: Winda Destiana Putri
Penolakan perayaan hari Valentine
Foto: Antara
Penolakan perayaan hari Valentine

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pendidikan Kota Surabaya secara tegas melarang perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day, yang jatuh setiap 14 Februari.

Larangan selebrasi Valentine oleh seluruh siswa di Kota Surabaya tersebut disampaikan melalui surat edaran.

Surat edaran bernomor 421/1121/43664/2015 itu ditujukan kepada seluruh Kepala SMP, SMA, SMK, baik negeri maupun swasta di Surabaya. Dengan alasan menjaga pelajar Kota Surabaya tidak melakukan kegiatan yang bertentangan dengan norma sosial dan budaya Indonesia, Dinas Pendidikan memberikan sejumlah instruksi kepada kepala sekolah.

Pertama, tertulis dalam edaran, "Melarang  kegiatan siswa untuk merayakan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day, baik di dalam maupun di luar sekolah".

Kedua, "Membuat surat edaran kepada seluruh orangtua/wali murid untuk dapat mengawasi putra-putrinya".

Ketiga, disebutkan di sana, "Mengingat pentingnya hal sebagaimana dimaksud, dimohon bantuan saudara untuk menindaklanjuti surat edaran ini". Begitu, bunyi surat edaran tersebut, seperti diterima wartawan, Jumat (13/2).

Surat edaran yang disebut bersifat 'segera' tersebut ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement