REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Kamis, mengatakan bahwa kudeta, yang direncanakan perwira tentara penerbang digagalkan dan yang terlibat ditahan.
"Kami menggagalkan kudeta, yang mengancam demokrasi dan ketenangan Venezuela. Tersangkanya adalah sekelompok perwira penerbang untuk memancing kekerasan," kata Maduro dalam acara di Karakas.
Maduro melanjutkan bahwa penangkapan tersangka itu dilakukan pada Rabu malam dan Kamis pagi, dengan salah satunya adalah jenderal penerbang Hernandez alias "El Oso" (Si Beruang), yang diduga merencanakan kudeta bersama empat perwira lain.
Para tersangka itu, tambah Maduro, berencana menyerang istana presiden dan sasaran lain menggunakan pesawat tempur Tucano. Dia meyakini kudeta itu didanai dan diperintah langsung oleh Amerika Serikat.
Pernyataan presiden tersebut dilakukan setahun setelah aksi protes antipemerintah berdarah yang menhewaskan 43 orang di Caracas antara bulan Februari dan Juni.
Maduro, seperti pendahulunya Hugo Chavez, sering mengumumkan percobaan kudeta dan menuduh kelompok sayap kanan sebagai pelaku, bersama AS dan Kolombia.
Ketenaran Maduro turun 20 persen jika dibandingkan dengan pada tahun lalu, seiring perburukan pertumbuhan ekonomi dan ketinggian tingkat kejahatan.