Jumat 13 Feb 2015 21:21 WIB

In Picture: Mahasiswa 3 Negara Termasuk Australia Garap Proyek Arsitektur di Kampung Betawi

.

Red: Mohamad Amin Madani

Kunjungan mahasiswa Universitas Deakin Australia, Universitas Bina Nusantara Indonesia, dan Universitas Islam Internasional Malaysia ke Situ Babakan, Jakarta Barat. (foto: Universitas Deakin)

Arindra Januari (tengah), mahasiswa BiNus, sedang menjelaskan maket proyek kelompoknya kepada pengunjung. Tampak di belakang Arindra adalah Fathin Aqila dari Universitas Islam Internasional Malaysia. (Foto: Nurina Savitri)

(Dari kiri) Susan Ang, Jake Mortlock, Megan Jones dan Aspin Campbell dari Universitas Deakin. (Foto: Nurina Savitri)

Hasil desain 5 kelompok mahasiswa Deakin-BiNus-Universitas Islam Malaysia yang dikerjakan dalam proyek iDiDe. (Foto: Universitas Deakin

Hasil desain 5 kelompok mahasiswa Deakin-BiNus-Universitas Islam Malaysia yang dikerjakan dalam proyek IDiDe. (Foto: Universitas Deakin

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 30 mahasiswa dari Indonesia, Australia dan Malaysia berkolaborasi dalam proyek desain arsitektur di Kampung Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan. Lewat dunia teknik, mereka berusaha mengkomunikasikan perbedaan antar-budaya.

Jake Mortlock adalah mahasiswa pascasarjana jurusan Arsitektur di Universitas Deakin, Australia. Ia adalah salah seorang dari sekitar 30 mahasiswa Arsitektur yang tergabung dalam proyek kolaborasi ‘iDiDe’ (Intercultural Dialogue Through Design) atau ‘dialog antar-budaya melalui desain’,  yang dicetuskan oleh kampusnya sendiri.

Dalam proyek ini, Jake bersama puluhan rekannya dari Universitas Bina Nusantara Jakarta (BiNus) dan Universitas Islam Internasional Malaysia mengerjakan desain arsitektur sebuah pusat aktivitas budaya di Kampung Betawi, Jakarta Selatan.

Selama satu minggu, ia dan rekan-rekannya, yang terbagi dalam 5 kelompok, melakukan berbagai aktivitas pengembangan desain, termasuk, mengunjungi Kampung Betawi di Setu Babakan. 

Megan Jones dari Universitas Deakin mengatakan, “Di sini, kami belajar desain dan arsitektur langsung dari lapangan. Karena arsitektur tak melulu soal teknik, tapi juga memahami budaya sekitar. Banyak masukan soal konsep tradisional dari teman-teman kami di BiNus.”

Menurut Susan Ang, pemimpin proyek ‘iDiDe’ yang juga dosen senior di Fakultas Arsitektur Universitas Deakin Australia, pengalaman-pengalaman sosial dan budaya semacam itulah yang diinginkan dari program yang sudah dimulai dari tahun 2010 dan baru perdana dilakukan di Indonesia ini.

Susan dari Deakin mengatakan, karya desain dari para mahasiswa 3 negara ini dipamerkan di depan sejumlah pejabat dari Kedutaan Besar Australia dan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, dan diharapkan bisa menjadi masukan bagi pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan Kampung Betawi lebih lanjut.  

sumber : Australia Plus
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement