Jumat 13 Feb 2015 21:54 WIB
Kontroversi Valentine

Pemkot Padang Razia Pernak-Pernik Valentine Bermuatan Negatif

Rep: c70/ Red: Agung Sasongko
Penjualan pernak-pernik Valentine Day di Solo meningkat.
Foto: Antara
Penjualan pernak-pernik Valentine Day di Solo meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang juga telah mengeluarkan larangan perayaan valentine day. Pemkot Padang akan melakukan sidak ke sejumlah swalayan untuk mencari pernak-pernik valentine day yang bermuatan negatif.

Razia tersebut dilakukan karena adanya penjualan coklat di sejumlah daerah di Indonesia yang berhadiah alat kontasepsi. "Kita akan merazia swalayan yang menjual pernak-pernik valentine, bila ditemukan ada alat kontrasepsi, akan disita," katanya di Padang, Sumatera Barat, Jumat (13/2).

Ia menegaskan, perayaan valentine day bertolak belakang dengan ajaran orang timur dan agama Islam. Hal tersebut karena selama ini, perayaan hari kasih sayang tersebut selalu bermuara pada hal-hal negatif.

Hal senada juga diutarakan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan Sumbar Anwar. Ia mengatakan, budaya valintine day tidak diajarkan dalam Islam. "Untuk itu, generasi muda muslim harus menghindarinya, atau menolak perayaannya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement