Sabtu 14 Feb 2015 06:45 WIB
Kontroversi Valentine

Waspada, Laporan Kekerasan Seksual Saat Hari Valentine Meningkat

Rep: c75/ Red: Bilal Ramadhan
Kekerasan Seksual (ilustrasi)
Foto: STRAITS TIMES
Kekerasan Seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Nusa Tenggara Barat (NTB) menilai terjadi peningkatan kekerasan seksual di saat perayaan Hari Valentine yang cukup tinggi. Selain itu, hal itu terjadi termasuk saat perayaan tahun baru yang lalu.

"Kita mengamati tahun baru kemudian hari Valentine, peningkatannya (tingkat kekerasan seksual) cukup," ujar Ketua Divisi Advokasi dan Hukum LPA NTB, Joko Jumadi kepada Republika, Jumat (13/2).

Menurutnya, bentuk kekerasan seksual yang terjadi semisal hubungan badan dan pencabulan. Selain itu, para korban biasa melaporkan kekerasan seksual yang dialami setelah mengalami akibatnya. "Ada (korban) yang kami tangani," ungkapnya.

Ia menuturkan, pola kekerasan seksual yang terjadi di saat hari Valentine biasanya berdasarkan suka sama suka. Serta lebih tertutup dan pribadi. Joko mengatakan pihaknya akan berencana mengamati di hari perayaan malam Valentine.

Dikarenakan diprediksi pada malam Valentine akan dimanfaatkan untuk bersenang-senang bahkan sampai melakukan perbuatan yang dilarang bagi anak. "Kita punya asumsi dan prediksi bahwa malam dimanfaatkan untuk bersenang-senang sampai perbuatan terlarang bagi anak," katanya.

Menurutnya, LPA akan bekerjasama dengan Satpol PP dan Kepolisian melakukan pengamatan termasuk turun langsung jika diperlukan. Ia pun meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membuat edaran agar masyarakat terutama pelajar dan remaja tidak merayakan hari Valentine.

"Edaran kepada pelajar agar tidak merayakan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement