REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai menyelidiki beredarnya foto wanita tanpa busana dengan memintai keterangan seorang perempuan muda terduga sebagai model dalam foto tersebut.
"Pemeriksaan saksi (model) masih berlangsung. Nanti kita kembangkan siapa yang diduga menjadi penyebar foto-foto itu. Kami fokus pada modelnya dulu, dari situ akan berkembang," kata Kapolres Kotim, AKBP Himawan Bayu Aji di Sampit, Sabtu (14/2).
Sepekan terakhir, masyarakat Kotim dihebohkan dengan beredarnya foto perempuan tanpa pakaian. Foto yang beredar di media sosial itu langsung menjadi perhatian karena sang model dipastikan merupakan warga Sampit dan lokasi pengambilan foto diduga di sebuah objek wisata danau buatan di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Sampit.
Meski dari gaya foto yang diambil mengusung foto seni, namun berfoto tanpa pakaian dinilai sangat melanggar norma di masyarakat, apalagi lokasi pengambilan foto merupakan alam terbuka.
Menanggapi kegelisahan masyarakat, Himawan mengatakan pihaknya akan serius menyelidiki kasus ini. Selain meminta keterangan perempuan yang menjadi model di foto tersebut, target penyidik adalah mencari siapa yang mengedarkan foto bugil itu.
Sepanjang Jumat (13/2), penyidik meminta keterangan perempuan muda yang diduga model foto tanpa busana tersebut. Pemeriksaan dilakukan tertutup di ruang Unit Judisila dan berlangsung hingga sore. Keterangan dari perempuan tersebut sangat penting untuk mengungkap kasus ini.
"Proses hukumnya bisa dikenakan Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) atau dikenakan undang-undang tentang Pornografi, tergantung alat bukti dan fakta-fakta hukum yang ada. Kalau terkait fakta hukum penyebarannya sudah terpenuhi, tinggal melihat apakah ini ranahnya pornografi atau lainnya," tegas Himawan.
Himawan belum menegaskan lebih jauh apakah dalam kasus ini akan menjerat sang model foto bugil, fotografer atau pelaku penyebar foto tersebut. Dia menyatakan bahwa semuanya akan disimpulkan setelah penyelidikan selesai.