REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat yang tergabung dalam komunitas earth hour Kota Yogyakarta menggelar aksi damai di titik nol, Sabtu (14/2).
Aksi yang dinamai Hari Kasih Taman ini dilakukan sebagai gerakan untuk mendesak Wali Kota Yogyakarta untuk menambah pembangunan taman dan menghentikan izin pembangunan hotel.
Aksi tersebut dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan pada kain panjang putih yang dibentangkan di titik nol Yogya. Warga yang melintasi diminta membubuhkan tanda tangan.
Anggota komunitas earth hour Yogyakarta, Kevin Benedict Lesmana mengatakan, akhir-akhir ini Kota Yogyakarta semakin panas. Hal ini, lantaran minimnya taman dan pohon di Kota Yogyakarta.
"Yogya semakin panas, pohon semakin sedikit tetapi gedung dan hotel semakin banyak," katanya.
Menurutnya, jika taman dan pohon perindang di Kota Yogyakarta semakin banyak maka udara Yogya akan lebih dingin dan sejuk.
Keberadaan taman kota menurutnya juga bisa dijadikan sebagai tempat rekreasi dan eduakasi bagi masyarakat Yogya. Hal itu bisa dilihat di Surabaya dan Bandung, yang peduli lingkungan dengan membangun taman kota.
Keberadaan taman kota kata dia juga bisa mengurangi polusi udara. Selain itu, mereka juga mengajak masyarakat untuk ikut mengurangi polusi, dengan menanam pohon di lingkungannya.