Sabtu 14 Feb 2015 16:42 WIB

WNI Hilang Berhasil Selamat karena SMS Kemenlu

Rep: Gita Amanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menko Polhukan Tedjo Edhy Purdijatno (kiri), Menlu Retno L. P. Marsudi (kanan) dan Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri)menghadiri rapat kerja pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan Kepala Perwakilan RI di luar ne
Foto: antara
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menko Polhukan Tedjo Edhy Purdijatno (kiri), Menlu Retno L. P. Marsudi (kanan) dan Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri)menghadiri rapat kerja pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan Kepala Perwakilan RI di luar ne

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, program pesan singkat otomatis hasil kerjasamanya dengan sejumlah provider dalam negeri terbukti efektif membantu Warga Negara Indonesia (wni) yang sedang berada di luar negeri. Hal ini terlihat dari kasus terbaru yang menimpa salah satu WNI yang hilang di Australia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia Arrmanantha Nasir mengatakan, progam pesan otomatis yang diluncurkan Kemenlu bekerja sama dengan provider terbukti efektif membantu warga. Beberapa waktu lalu menurutnya, Kemenlu bersama sejumlah operator selular meluncurkan program pesan otomatis pada setiap WNI yang bepergian ke luar negeri.

"Jadi sekarang setiap WNI yang keluar negeri, begitu sampai negara tujuan akan dapat SMS yang isinya memberitahukan alamat dan nomor telepon KBRI atau KJRI terdekat, ini terbukti efektif dari kasus WNI yang hilang di Australia," ungkapnya pada ROL, Sabtu (14/2).

Menurut pria yang akrab disapa Tata tersebut, WNI bernama Norricih Rahman yang sempat hilang di Australia berhasil ditemukan setelah ia mendatangi KBRI Canberra. Norricih menurutnya mendapatkan alamat KBRI tersebut dari pesan otomatis yang diterimanya sesampainya di Australia.

Sebelumnya diberitakan  Norricih sempat dinyatakan hilang sejak Kamis (12/2) sore, saat berwisata di Melbourne. Berdasarkan informasi yang didapat Tata, Norricih mengaku sempat terpisah dari rombongan wisatanya.

Norricih yang tak tahu harus kemana, memutuskan untuk mendatangi KBRI di Canberra yang alamatnya ia dapat dari pesan otomatis saat sampai di Australia. Kini menurut Tata, Norricih telah aman berada di KBRI Canberra. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement