Sabtu 14 Feb 2015 17:44 WIB

Selesaikan Kisruh Kapolri, Jokowi Rajin Komunikasi dengan DPR

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Jokowi mencoba senjata laras panjang buatan PT Pindad (Persero) di Bandung, Senin (12/1).
Foto: Antara
Presiden Jokowi mencoba senjata laras panjang buatan PT Pindad (Persero) di Bandung, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan DPR demi menyelesaikan kisruh Kapolri. Jokowi mengatakan, hal itu akan dilakukannya sebelum Dewan memasuki masa reses pekan depan.

"Dalam waktu secepat-cepatnya, sebelum reses," ujarnya sesaat setelah tiba di Base Ops Halim Perdanakusuma, Sabtu (14/2), usai kunjungan kerja ke Solo selama dua hari.

Jokowi menyadari, komunikasi yang baik perlu dibangun antara eksekutif dengan legislatif demi menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi bangsa.

"Untuk kebaikan setiap saat kita akan komunikasi, dengan siapapun, apalagi dengan dewan. Itu perlu," katanya.

Seperti diketahui, keputusan Jokowi membatalkan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri diprotes DPR. Mereka menilai, Jokowi harus terlebih dahulu melantik Budi.  

Namun, anggota Tim 9 Jimly Asshiddiqie mengatakan, tak ada aturan yang mewajibkan Jokowi untuk melantik Budi terlebih dahulu. Itu, kata dia, hanya persoalan etika saja karena presiden sudah mengajukan nama Budi dan telah disetujui pula oleh Dewan.

"Itu hanya persoalan etika hubungan presiden dengan DPR. Kalau presiden melantik kapolri tersangka, ini soal etika juga antara negara dengan rakyat. Mana yang lebih penting?" ucap dia usai membuka Munas Hanura di Diamond Convention Center, Solo, Jumat (13/2).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement