REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Lama tak terdengar kabarnya di publik Partai Damai Sejahtera (PDS) ternyata masih eksis dan terus menggeliat. Bahkan partai yang merupakan salah satu wadah aspirasi politik umat Katolik ini mulai Jumat lalu (13/2) hingga Sabtu (14/2) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) dengan tema ‘Memperjuangkan Damai Sejahtera Untuk Indonesia Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Dalam Munas ini, selain merupakan ajang konsolidasi, juga akan menghasilkan kepengurusan baru PDS untuk periode 2015-2020. Seluruh DPD PDS se-Indonesia menghadiri Munas ini dan kita harapkan bisa menghasilkan kepengurusan baru yang mendapatkan kepercayaan penuh dari seluruh elemen partai sehingga PDS mampu lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2019,’’ kata Ketum DPP PDS, Denny Tewu, di Jakarta baru-baru ini.
Denny mengatakan, dalam PDS tidak ada tradisi saling memecat ketika terjadi pembaruan kepengurusan. Sebab, sebagai partai yang taat kepada aturan hokum bila ingin mengganti pengurus maka harus sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/AR), yakni dilakukan lewat Munas.